PENGARUH PEMIKIRAN IBNU TAIMIYAH TERHADAP PEMIKIRAN IBNU ABDULWAHHAB TENTANG SYIRIK (STUDI KOMPARASI)
DOI:
https://doi.org/10.37397/almajaalis.v3i2.41Kata Kunci:
pengaruh, pemikiran, Ibnu Taimiyah, syirik.Abstrak
Di antara polemik pemikiran pada tubuh umat Islam adalah persoalan tauhid ibadah yang diserukan oleh seorang ulama dan penasehat pertama negara Arab Saudi, beliau adalah Muhammad bin Abdulwahha>b(selanjutnya Ibnu Abdulwahha>b). Pemikiran-pemikiran beliau diasumsikan oleh kebanyakan umat Islam telah “meresahkan” ideologi mereka yang telah bertahun-tahun dijalani. Pasalnya tipologi pemikiran beliau secara keseluruhan adalah baru, diadopsi dari Syekhul Islam Ibnu Taimiyah. Bertitik tolak dari motivasi-motivasi ini, penulis akan meneliti dua persoalan mendasar; pertama, seberapa besar dominasi pemikiran Ibnu Taimiyah terhadap pemikiran Ibnu Abdulwahab tentang syirik? Kedua, apakah interpretasi syirik yang diyakini dan dijalani Ibnu Abdulwahab tersebut murni adopsi pemikiran Ibnu Taimiyah ataukah ada pendahulunya? Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode komparasi, mengomparasikan pemikiran Ibnu Taimiyah pada persoalan syirik dengan pemikiran Ibnu Abdulwahab. Kemudian mengkorelasikan dengan pemikiran-pemikiran ulama pendahulu mereka terkait persoalan-persoalan tersebut untuk menguji porsi pemikiran Ibnu Abdulwahab yang diasumsikan diwarnai oleh pemikiran Ibnu Taimiyah. Setelah ditelaah, penulis sampai kepada sebuah fakta bahwa sangat sedikit dominasi pemikiran Ibnu Taimiyah terhadap pemikiran Ibnu Abdulwahha>b tentang masalah ini. Bahkan bisa dipastikan bahwa Ibnu Abdullwahha>b tidak menjadikan induk pemikirannya kepada Ibnu Taimiyah. Oleh karena itu, interpretasi syirik yang diyakini dan dijalani Ibnu Abdulwahab tersebut bukan adopsi pemikiran imam Ibnu Taimiyah, sebab telah ada pendahulunya.