KONSEP KAYA DAN MISKIN; STUDI ANALISA ATAS STATUS SOSIAL NABI MUHAMMAD
DOI:
https://doi.org/10.37397/almajaalis.v3i2.43Keywords:
Miskin, kemiskinan, kaya, kekayaanAbstract
Sebagian masyarakat beranggapan bahwa Nabi s{allallahu ‘alaihi wa sallam
hidup di bawah garis kemiskinan. Adanya pemahaman ini merangsang munculnya berbagai sikap yang menyimpang, jauh dari syari’at Islam. Karena terobsesi dari kesalahan di atas, sebagian masyarakat bermalas-malasan dalam bekerja, dengan dalih meneladani Nabi s{allallahu ‘alaihi wa sallam yang hidup dalam kemiskinan. Sebagaimana kesalah pahaman ini telah mendorong sebagian orang untuk membuat opini bahwa agama Islam merestui kemiskinan di tengah-tengah masyarakat. Bahkan sebagian orang beranggapan bahwa menjadi orang miskin lebih utama dibanding menjadi orang yang kaya raya. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari fakta yang sebenarnya tentang kedudukan positif kaya dan miskin bagi orang Islam. Penelitian ini mengungkap status sosial Nabi s{allallahu ‘alaihi wa sallam, guna meluruskan pemahaman menyimpang yang beredar di masyarakat.
Kajian ini adalah kajian kuantitatif yang akan memusatkan pada data-data hadis dan perjalanan hidup Nabi Muhammad terkait status social beliau, untuk kemudian dianalisa pada sisi regulasi perekonomian beliau dari permulaan hingga akhir kehidupannya bersama istri-istri beliau dan para sahabatnya.
Berbagai data dari Al Qur’an, al hadi>ts dan juga sejarah kehidupan Nabi s{allallahu ‘alaihi wa sallam membuktikan bahwa beliau adalah seorang yang kaya raya. Namun demikian beliau memilih gaya hidup sederhana, bukan karena pelit namun karena beliau lebih memilih untuk membelanjakan harta kekayaannya pada berbagai hal yang lebih penting dan membawa manfaat lebih besar.