HADITS-HADITS TENTANG KEWAJIBAN MENDENGAR DAN TAAT KEPADA PEMIMPIN DAN PENGARUHNYA TERHADAP STABILITAS POLITIK NEGARA

Penulis

  • Yusuf as-Sajid STDI Imam Syafi'i Jember
  • Roy Grafika Penataran STDI Imam Syafi'i Jember

Kata Kunci:

Hadits, Pemimpin, Stabilitas

Abstrak

Allah memerintahkan manusia untuk memenuhi apa yang Dia perintahkan dan menjauhi yang dilarang. Di antara perintah Allah adalah untuk mendengarkan dan mematuhi pemimpin. Ketaatan kepada pemimpin merupakan perintah agama yang berdampak pada peningkatan stabilitas politik negara. Banyak hadits yang menjelaskan kewajiban menaati seorang pemimpin. Namun, banyak dari umat islam tidak mengetahui dan mempelajari hadits-hadits tersebut. Sehingga menarik bagi peneliti untuk membahasnya. Dengan menggunakan metode penelitian kepustakaan, serta penggunaan pendekatan yang  disesuaikan dengan tujuan utama penelitian, peneliti ingin membahasnya lebih detail. Peneliti juga membatasi pada hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim.  Hasil dari penelitian ini adalah: 1. Hadits-hadits tentang kewajiban mendengar dan taat kepada pemimpin adalah hadits-hadits yang sahih, sehingga dapat dijadikan sebagai hujjah. 2. Di antara perkataan ulama mengenai penjelasan  hadits-hadits tentang mendengar dan taat kepada pemimpin adalah kewajiban agar tetap menaati pemimpin dalam situasi apa pun selama tidak dalam kemaksiatan, 3. Sebagai solusi untuk membangun stabilitas politik negara, adalah dengan mengamalkan apa yang disabdakan oleh Rasul dalam hadits-hadits kewajiban mendengar dan taat kepada pemimpin.

Diterbitkan

30-04-2024

Cara Mengutip

as-Sajid, Y., & Penataran, R. G. (2024). HADITS-HADITS TENTANG KEWAJIBAN MENDENGAR DAN TAAT KEPADA PEMIMPIN DAN PENGARUHNYA TERHADAP STABILITAS POLITIK NEGARA. AL-ATSAR: Jurnal Ilmu Hadits, 2(1), 1–18. Diambil dari http://ejournal.stdiis.ac.id/index.php/al-atsar/article/view/577