Peran Hadis dalam Pembentukan Etika Bisnis Kosmetik Muslim

Penulis

  • Nasrah Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafii Jember
  • Ainun Nur Hasanah Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah Imam Syafii Jember

Abstrak

Dalam era globalisasi yang kita alami saat ini, bisnis kosmetik mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dan dinamis. Persaingan yang semakin sengit mendorong pemilik bisnis kosmetik untuk mengadopsi berbagai strategi dan metode guna mencapai tujuan mereka.
Dalam konteks ini, penting bagi semua pemangku kepentingan bisnis kosmetik untuk mematuhi nilai-nilai, peraturan, dan norma yang baik dalam berbisnis. Integritas dan etika yang dimiliki oleh seorang individu yang berkecimpung dalam bisnis kosmetik adalah faktor yang sangat menentukan dalam sikap dan perilaku mereka saat berinteraksi dengan orang lain. Kepercayaan adalah salah satu aset paling berharga dalam konteks bisnis kosmetik. Etika bisnis berdasarkan hadis nabawi mencerminkan nilai-nilai agama dalam
membentuk praktik bisnis kosmetik yang adil, berkelanjutan, dan menjadi bagian tak terpisahkan dari penerapan nilai-nilai agama, yaitu keadilan, kesepakatan, kepercayaan, integritas, dan transparansi. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman utama dalam menjalankan
bisnis kosmetik sesuai dengan prinsip-prinsip Islam. Ini menciptakan budaya bisnis kosmetik yang sehat dan berkelanjutan, mendorong dialog yang konstruktif serta menghindari praktik-praktik yang diharamkan, seperti riba.


Kata Kunci: Hadis, Etika Bisnis, Muslim, Kosmetik.

Unduhan

Diterbitkan

31-10-2024 — Diperbaharui pada 31-10-2024

Versi

Cara Mengutip

Nasrah, & Ainun Nur Hasanah. (2024). Peran Hadis dalam Pembentukan Etika Bisnis Kosmetik Muslim . AL-ATSAR: Jurnal Ilmu Hadits, 2(2), 185–208. Diambil dari https://ejournal.stdiis.ac.id/index.php/al-atsar/article/view/443