FENOMOLOGI PUASA SENIN KAMIS DI SEKOLAH TINGGI DIRASAT ISLAMIYAH IMAM SYAFI'I JEMBER
DOI:
https://doi.org/10.37397/amj.v10i2.307Abstrak
Puasa merupakan salah satu kewajiban dari salah satu kewajiban yang menjadi rukun islam bagi umat islam yaitu menahan diri dari segala sesuatu dari yang membatalkan puasa. Ada banyak sekali macam puasa sunnah yang Nabi shalallahu alaihi wasalam ajarkan selain puasa yang wajib dibulan Ramadhan seperti puasa Daud, Arafah, Asy Syura dan lain sebagainya termasuk puasa hari Senin dan Kamis yang dibahas dalam artikel ini. Metodologi yang digunakan dalam artikel ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan living hadis yaitu studi fenomologi hadis yang dilakukan sekelompok orang pada tempat tertentu. Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyah merupakan perguruan tinggi yang mengajarakan ilmu agama dan hal-hal fundamental serta perkara yang rinci dalam beragama berdasarkan dalil yang bisa dipertanggungjawabkan dan pemahaman yang sesuai dengan metodologi Ahlu Summah wal Jama’ah baik dari segi ilmu, pengamalan dan dakwah. Terdapat fenomena yang menarik bahwa sebagian besar dari mahasiswa yang belajar di sana mengamalkan puasa Senin Kamis. Banyak dari mereka mengamalkan puasa Senin Kamis berlandaskan sebuah hadis dalam amalan ini, namun adapula yang puasanya dikarenakan adanya dorongan dari lingkungan sekitar. Rata rata dari mereka mengetahui dalil atau landasan dari sebuah amalan walapun sebagian dari mereka termotivasi dengan hal duniawi seperti disediakannya menu berbuka pada setiap puasa sunnah yang diamalkan. Kitab-kitab inti dalam bidang hadis yang menyebutkan hadis-hadis yang bisa menjadi landasan puasa Senin Kamis. Keywords: Puasa sunnah, senin, kamis.