KEAUTENTIKAN AKIDAH AHLUS SUNNAH
Pembuktian Keotentikan Melalui Sejarah Pembukuan Akidah Ahlus Sunnah
DOI:
https://doi.org/10.37397/amj.v11i1.398Kata Kunci:
kata kunci: Akidah; Ahlus sunnah; Otentik.Abstrak
Sudah umum bahwa tatkala seseorang ingin membeli suatu barang, dia akan berusaha memilih barang yang asli dan menghindari yang berlabel asli tapi palsu, namun ironisnya mereka tidak menetapkan standar yang benar tatkala memilih akidah mereka. Hal paling berharga yang dimiliki seorang manusia adalah akidahnya, karena ia merupakan pondasi agamanya serta penentu diterima tidaknya amalan yang ia kerjakan. Namun sangat disayangkan tidak sedikit di antara kaum muslimin yang kurang peduli dengan keotentikan akidah yang ia yakini. Adapun satu golongan yang telah dijamin Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk selamat dari api neraka mereka adalah ahlus sunnah wal jama'ah, tentunya akidah yang mereka anut adalah akidah yang orisinil, yang diwariskan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ada orang-orang yang mengklaim mereka adalah ahlus sunnah wal jama’ah, akan tetapi mereka tidak mengetahui indikator keotentikan akidah ahlus sunnah wal jama’ah. Di antara tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja indikator keotentikan akidah ahlus sunnah wal jama’ah, dan bagaimana pembuktian keotentikan akidah ahlus sunnah melalui sejarah pembukuan. Peneliti menggunakan pendekatan kajian pustaka dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keotentikan akidah ahlus sunnah wal jama’ah adalah: a.) Berpondasikan Al-Qur’an dan Hadits, b.) Berprinsip berserah diri kepada Allah dan Rasul-Nya, c.) Sesuai fitrah dan akal sehat, d.) Sanadnya sampai ke Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasallam, e.) Jelas dan gamblang, f.) Tetap eksis hingga hari kiamat, g.) pemersatu umat, h.) Jaminan keamanan dan kehidupan yang mulia dari Allah. Pembuktian keotentikan akidah ahlus sunnah wal jama’ah melalui sejarah pembukuan yang menjadi bukti bahwasanya mata rantai akidah ahlus sunnah wal jama’ah terus bersambung dari zaman ke zaman.